By. Suwarni Sulaiman
Berbicara tentang bukit Shafa dan Marwah memang belum pernah menyaksikan langsung bukit bersejarah itu. Namun ketika melihat gambar dan membaca kisah Nabi Ibrahim dalam sejarah, kedua bukit ini memang sangat familiar dikalangan umat Islam dunia.
Bukit Shafa dan Marwah itu sangat terkenal ketika istrinya Nabi Ibrahim yakni Siti Hajar yang berlari-lari mencari air untuk Nabi Ismail yang ketika itu sedang menangis karena kehausan menyebabkan ibunya Siti Hajar harus lari dari bukit Shafa ke bukit Marwah mencari air namun tidak ketemu air walaupun setetes.
Dari lelahnya berlari-lari naik turun bukit namun Siti Hajar tak pernah menyerah sembari berdoa kepada Allah SWT. Di tengah gurun pasir nan tandus keluarlah air persis di dekat kaki Nabi ismail. Dari situlah keluar air sehingga dia mengambilnya untuk memberikan air minum itu kepada Nabi Ismail yang sedari tadi kelelahan menangis karena haus. Air itupun Allah SWT memelihara dan menjaganya hingga sekarang sehingga ketika jamaah haji ke Mekkah, air itupun menjadi buah tangan atau oleh-oleh untuk sanak keluarga ditanah air yang lazim dikenal Air zam-zam.
Kisah itulah membuat saya terkagum-kagum ketika melihat hamparan dinding bukit menjulang tinggi sepanjang perjalanan menghiasi jalan raya menuju WINI daerah perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
Ku membayangkan bagaimana Siti Hajar berjuang untuk mendapatkan air kemudian berlari dari bukit Shafa dan Marwah karena bingung minuman apa yang diberikan kepada anaknya yang sedang kehausan itu.
Mungkin berbeda dengan kita sekarang, pergi mencari sesuatu harus naik motor atau bahkan mobil. Minuman pun bermacam ragam dari air putih maupun yang berwarna tergantung selera. Semuanya itu kita dapatkan dengan mudah. Memang kita hidup di zaman yang berbeda tapi kisah para Nabi perlu menjadi bahan renungan karena mengajarkan kepada kita untuk selalu mengenang sejarah masa lalu untuk menjadi ibrah dalam kehidupan kita.
Sepanjang mata memandang daerah yang tandus di penuhi bukit-bukit diatasnya tumbuh pohon-pohon-pohon kering tak berdaun diatas bukit itu seperti wallpaper yang indah memanjakan mata sepanjang jalan itu. Kalimat Tasbihpun terus berkumandang mengiringi perjalanan kami melihat keindahan alam yang luar biasa.
Terasa seperti berada di bukit Shafa dan Marwah di Mekkah. Namun ini adalah bukit Shafa dan Marwah WINI Timor Tengah Utara yang berada di pulau Timor Nusa Tenggara Timur. Satu kata ketika melihat pemandangan bukit ini ini adalah “Takjub”.
Merasa sangat kecil dan tak bisa berkata-kata ketika melihat bukti kebesaran Nya. Semua yang diciptakannya adalah untuk kepentingan makhluk hidup di bumi. gunung dan bukit diciptakan sebagai pelindung.
ketika air hujan turun deras, gunung mampu mengalirkan air hujan lewat celah-celah bebatuannya. Hal ini bisa menghindari musibah banjir dan tanah longsor.
Ada pula beberapa gunung yang menyimpan kekayaan tambang batu bara, emas, perak, besi, timah, dan barang berharga lainnya. Selain itu, banyak tanaman yang hanya hidup di gunung berguna untuk bahan obat-obatan atau lainnya.
Begitulah cara Allah memelihara dan melindungi makhluknya. Semuamya itu memberikan bukti bahwa Allah SWT Itu maha besar Allahu Akbar.
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan, dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?,” Surah Al Ghasyiyah Ayat 17-19.
Bukti ciptaan Allah SWT itulah layak kita renungkan. Sehebat-hebatnya manusia dia adalah makhluk yang memiliki banyak kekurangan. Lalu apa yang kita sombongkan?.
Wallahu a’lam.